Aku mau Kuliah

Kita kuliah sejatinya adalah tempat bagi kita mencari ilmu, mengolah kreatifitas serta bersosialisasi dengan manusia dan alam hingga kita dapat mengaplikasikan ilmu yang kita dapat dari bangku kuliah menjadi sesuatu yang lebih berfaedah untuk masyarakat umum, tidak hanya kuliah bertahun-tahun lalu lulus cari kerja, syukur kalo cepat dapat kerja, kalau harus wira-wiri kesana kemari demi mendapatkan sebuah pekerjaan, diperbudak oleh pekerjaan, jadilah kita Sarjana Muda versi Iwan Fals.

Maka dari itulah kita sebagai pemuda Indonesia harus bisa aktif, kreatif dan mandiri apalagi lulus jadi Sarjana harus bisa mencetuskan suatu ide baru, menciptakan lapangan kerja baru meskipun kecil-kecilan sehingga kita tidak bergantung dengan perusahaan-perusahaan yang ada untuk jadi karyawannya. Dengan semakin banyak lapangan kerja yang akan tercipta nanti otomatis Negara kita akan bangkit dari pengangguran dan kemiskinan.

Namun jaman sekarang kuliah seakan-akan bukan lagi dijadikan tempat menimba ilmu, tetapi sebagai tempat nongkrong, pamer mobil, ajang fashion show baju-baju bagus, lalu berkompetisi menjadi yang terkeren di kampus, diperparah dengan pergaulan bebas kaum muda. Gaya Hedonisme dan Apatis telah membudaya di kebanyakan lingkungan kampus saat ini. Belum lagi ditambah mahasiswa-mahasiswa yang hobi demo, kalau demo aksi damai (friendly) musyawarah mufakat antara pemerintah, rakyat dan mahasiswa sih No Problem, tapi kalau sudah anarki, bikin rusuh di jalan raya, kok rasanya mahasiswa itu besar badan aja tapi pikiran seperti anak SD, hilang sudah image sebagai mahasiswa yang intelek, yang berilmu, yang dewasa. Inilah yang perlu dibenahi dan diintrospeksi bagi mahasiswa juga bagi kampus untuk membuat citra yang baik bagi identitas kampus khususnya juga bagi mahasiswa pada umumnya.

Beruntung sekali bagi kita yang masih diberi rezeki untuk bisa melanjutkan belajar hingga ke Perguruan tinggi tapi tidak jarang dari kita membuat sia-sia banyak uang yang kita gunakan untuk kuliah sedangkan kita sering bolos, pergi ke mall, atau belanja gadget / barang-barang yang sebenarnya tidak seberapa penting buat kita tapi kita gengsi bila tidak update bawaan kita sehari-hari, inilah yang menyebabkan Indonesia menjadi negara dengan budaya konsumeris terbesar didunia. Apakah tidak sebaiknya kita sisihkan untuk mereka yang putus sekolah atau mereka yang jangankan untuk sekolah, untuk bisa makan saja sehari semalam kerja dijalan raya, ditempat sampah, diterminal tapi hasilnya tak seberapa.



--------'Jika kita punya banyak uang tentu mencari Perguruan Tinggi Idaman tak akan susah-susah amat, tinggal pilih perguruan tinggi negeri atau swasta, (tentunya dengan melihat predikat, fasilitas, akreditasi, serta prestasi yg pernah dicapai oleh perguruan tinggi tsb). Selepas lulus dari SMA jika ingin masuk ke Perguruan Tinggi Negeri ikut SMPTN, pilih jurusan yang diinginkan, lulus alhamdulillah, ga lulus masih bisa ikut jalur tes mandiri yang tiap perguruan tinggi negeri pasti ada tes masuk selain SMPTN.

--------'Lha Kalau semua tes yang kita lakukan tidak ada yang berhasil, Tenang... kan masih ada kesempatan ikut SMPTN lagi 2 kali ditahun mendatang (buat yang baru lulus SMA). Nah disela waktu luang 1 atau 2 tahun tersebut sambil kita menunggu tes SMPTN lagi ditahun berikutnya, kita bisa isi dengan kursus-kursus, atau kerja sambilan, lumayan kan bisa buat tambah ilmu, keterampilan, dan pengalaman kerja kita supaya tidak menganggur, dan jika kita mau mencari pekerjaan baru diwaktu lain kita sudah ada pengalaman kerja dan tidak kaget dengan rasanya bekerja.

--------'Itu bagi yang sabar menunggu, nah kalau kita tidak sabar menunggu, masih banyak kok Perguruan Tinggi Swasta yang tidak kalah bagus kualitasnya dengan Perguruan Tinggi Negeri. contoh UII(Universitas Islam Indonesia), Trisakti, BINUS, UPH, Universitas Muhammadiyah Malang, dan masih banyak lagi. Kita tentukan program studi apa yang sesuai dengan minat dan bakat kita, sesuaikan antara jarak rumah dengan kampus, besar biaya kuliah yang akan dikeluarkan ditambah biaya hidup jika kita mau kos buat yang mau kuliah diluar kota.

Tetapi bagi kita yang tidak mempunyai uang atau biaya yang cukup untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi, ditambah orang tua kita yang berpenghasilan pas-pasan rasanya semua itu hanya angan-angan belaka, atau mimpi yang entah kapan bisa terjadi. Tenang kawan....... kita tak usah berkecil hati untuk bisa kuliah di perguruan tinggi idaman, atau paling tidak mencicipi bagaimana rasanya bangku kuliah itu, pepatah mengatakan "banyak jalan menuju roma", masih banyak cara kawan bagi kita untuk bisa kuliah. Saya sendiri lulus dari SMA ingin sekali kuliah tapi apa boleh buat, tidak ada dana yang mendukung buat biaya kuliah, apalagi penghasilan orang tua yang pas-pasan, terpaksa saya bekerja serabutan selepas SMA. Hingga setelah sekian lama akhirnya tabungan terkumpul, saya masuk kuliah hingga sampai saat ini saya masih berstatus aktif sebagai mahasiswa disebuah perguruan tinggi swasta di Surabaya. Meskipun saya sendiri paling tua usianya dikampus tapi tidak perlu minder .Karena mencari ilmu tidak memandang usia, Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: "Sesungguhnya menuntut ilmu itu merupakan kewajiban bagi setiap Muslim" Manusia dituntut mencari ilmu hingga akhir hayat. Mungkin berikut tips-tips buat kita yang ingin kuliah tapi terhalang finansial.

1. Cari Beasiswa
rajin-rajin update berita mengenai beasiswa yang ditawarkan oleh banyak Perguruan Tinggi, Beasiswa Perusahaan, kunjungi situs-situs online, juga lembaga-lembaga yang menawarkan beasiswa bagi siswa berprestasi atau kurang mampu, juga rajin-rajin mengunjungi kampus-kampus di kota kita yang mungkin sesuai dengan apa yang kita cari, sekalian melihat suasana kampus. disitu kita bisa mengetahui prodi apa saja yang ditawarkan oleh kampus, biaya studi, beasiswa, fasilitas,

2. Kerja Dulu Baru Kuliah (kerja sambil kuliah)
ini kegiatan aktif saya saat ini, kerja cari rupiah sambil disedekahin buat bayar kuliah :D he he... Buat kita yang lulus SMA tidak punya prestasi apa-apa rasanya untuk mendapatkan beasiswa mungkin mustahil. No problem... kita bisa cari kerja dulu, sedikit demi sedikit menabung sampai emasnya terkumpul baru kita ambil kuliah.

3. Ikut kursus singkat atau kuliah singkat semacam D1/D2,
ini bagi kita yg susah mencari kerja karena tidak mempunyai keahlian apa-apa setelah lulus dari SMA. Banyak pelatihan ditawarkan seperti Teknik Komputer, Desain Grafis, Otomotif atau Komputer Administrasi macem-macemlah. Nanti setelah lulus D1/D2 kita bisa kerja, kumpulkan uang gaji, kalau sudah cukup, baru kita daftar kuliah atau mungkin kalau memenuhi syarat kita bisa tinggal transfer melanjutkan ke S1.

Seputar tips, informasi dan akreditasi Perguruan Tinggi di Indonesia bisa dilihat di

jadi pada intinya sebuah Perguruan Tinggi bisa dipandang menjadi Perguruan Tinggi Idaman itu tergantung dari Mahasiswanya sendiri dan juga kerja sama pengelola Perguruan Tinggi tersebut termasuk Dosen, Rektorat juga Pegawainya. Jika Mahasiswa aktif, kreatif dan inovatif, diiringi dengan akhlak dan kelakuan yang baik, Mampu menciptakan sesuatu yang baru yang manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat bukan hal yang mustahil Perguruan Tinggi yang ecek-ecek pun akan jadi Perguruan Tinggi yang terpandang dan otomatis menjadi Perguruan Tinggi Idaman.

Lamunanku

kau tidak cantik
tidak pula jelek
tapi kau menawan bagiku

senyummu menghangatkanku
tuturmu, candu bagiku

tapi mengapa,
mengapa itu semua,
hanya sesaat
dikala aku bosan..........
aku berpaling darimu
perlahan hidungku menjadi belang
karena terlalu banyak,
bunga-bunga bertebaran
yang ingin kusinggahi

hah......
memang naluriku sebagai lelaki
yang terlalu larut dalam kebodohanku
atau aku
yang tak bisa mengendalikan nafsuku

ataukah aku seorang pecundang
yang mudah jatuh cinta
tapi tak berani mengungkapkannya...


About me

Kemanapun...
Tak Perlu Takut Tersesat Jika Kamu Klik


Peta Online dan Jasa Pembuatan Toko Online
Peta Online dan
Jasa Pembuatan Toko Online